Hip Hop Indonesia, Akulturasi Musik Modern Dengan Budaya Indonesia

Hip Hop Indonesia, Akulturasi Musik Modern Dengan Budaya Indonesia

Fayettecountyissuesteaparty – Musik rap selalu identik dengan budaya Amerika. Namun, karena budayanya yang sangat kuat di kalangan anak muda, penyebarannya sangat cepat di dunia. Begitu juga di Indonesia, dimana tidak diketahui kapan musik rap masuk ke Indonesia. Namun di tahun 90-an, hip hop dan rap berkembang pesat dan menjadi salah satu musik favorit para remaja. Perkembangan rap di Indonesia terekam oleh kompilasi Pesta Rap. Sosok Iwa K merupakan pelopor rap di Indonesia yang menjangkiti anak muda dengan epidemi hip hop.

Seperti budaya hip hop Amerika yang sudah mewabah di Indonesia. Karena make up dan musiknya, sangat kekinian dan tidak malu-malu, semua anak muda mencoba menirunya. Seiring berjalannya waktu, perkembangan rap di Indonesia semakin unik. Mereka bahkan berani melintasi genre musik yang berbeda. Di antara liriknya, tidak hanya bahasa Inggris, bahasa Indonesia, dan bahasa daerah yang digunakan, tetapi juga diterapkan pada pengulangan rima sang rapper.

Dan siapa sangka budaya hip hop ini bisa berakulturasi dengan musik dan daerah di Indonesia. Di tangan anak-anak muda Jogja Hip Hop Foundation, musik perlawanan minoritas di Amerika ini unik. Mereka mencoba memadukan musik hip hop dengan musik dan bahasa daerah mereka, Jogja.

Turntable besetan dan irama ritmis musik elektronik berpadu dinamis dengan musik tradisional khas Jogja. Meski lirik Jawanya dianggap tersegmentasi, namun mendapat respon positif dari para rapper. Bahkan ketika mereka tampil di New York, banyak yang bertepuk tangan dan bertepuk tangan untuk musik mereka.

Ternyata bukan hanya Jogja yang melakukan hal seperti ini. Di Parahyangan, ada grup hip hop bernama Sundanis yang memadukan musik dan bahasa daerah, Sunda. Alat musik seperti kecapi, angklung dan berbagai perkusi dimasukkan ke dalam aransemen dan dicampur dengan ritme modern. Mereka bahkan menggunakan sinden di salah satu download lagu mereka.

Di Jakarta juga ada grup hip hop yang sering menyanyi dalam bahasa Betawi bernama Kojek. Tidak hanya musiknya yang sarat dengan budaya Betawi, tetapi juga dalam hal tata rias. Pareo di leher dan celana ala Betawi serta topi tengkorak juga menjadi bagian dari dress code mereka.

Tidak hanya di tiga kota tersebut, di Surabaya, Semarang, Medan dan kota-kota lainnya, jika ditelusuri lebih jauh, Anda akan menemukan grup hip hop yang unik dan memiliki ciri khasnya masing-masing.

Namun sayangnya, masih banyak anak muda yang malu membicarakan budaya Indonesia yang beragam ini. Mereka menganggap studi tentang budaya dan musik lokal sangat kuno dan tidak menarik.

Bravo untuk para rapper yang berani mengasosiasikan musik hip hop dengan budaya Indonesia. Akulturasi ini membuat komunitas rap Indonesia unik dari rapper lain, yang membuat apa yang mereka lakukan orisinal.

Keunikan inilah yang membuat komunitas hip hop luar negeri mempertimbangkan Indonesia di kancah musik rap. Jadi jangan ragu untuk menemukan budaya kita. Karena bisa dipadukan dengan budaya modern.