Pendidikan

Pengertian Kompensasi Menurut Para Ahli Terlengkap

Dalam artikel ini, kami akan mengupas tentang konsep kompensasi. Kami akan memberikan definisi kompensasi yang telah diuraikan secara komprehensif dan mudah dimengerti berdasarkan pandangan para ahli. Agar lebih memahami, mari kita simak dengan seksama penjelasan lengkap di bawah ini.

Mari kita bahas lengkap pengertian kompensasi dari para ahli terkemuka.

Pengertian Kompensasi Menurut Para Ahli

Berikut ini adalah beberapa ahli yang mendefinisikan kompensasi. Simak uraiannya.

Anwar Prabu Mangkunegara (2001: 83)

Menurut Anwar Prabu Mangkunegara, kompensasi adalah suatu bentuk pengakuan yang sebanding dengan kontribusi yang diberikan oleh pegawai dalam lingkungan kerja, yang dapat berupa hadiah berupa uang.

Agus Sunyoto (2008: 69)

Agus Sunyoto mengartikan kompensasi secara luas sebagai segala bentuk imbalan finansial, jasa-jasa berwujud, dan tujuan-tujuan yang diperoleh melalui hubungan kepegawaian.

Hasibuan (2003: 117)

Menurut Hasibuan, kompensasi adalah pengeluaran dan biaya yang ditanggung oleh perusahaan.

Mutiara S. Panggabean (2004: 75)

Mutiara S. Panggabean mendefinisikan kompensasi sebagai setiap bentuk penghargaan yang diberikan kepada karyawan sebagai balas jasa atas kontribusi mereka terhadap organisasi.

Wibowo (2007: 461)

Wibowo mengungkapkan bahwa kompensasi merupakan hasil dari kontrak prestasi yang melibatkan pemanfaatan tenaga atau jasa yang telah diberikan oleh tenaga kerja.

Gary Dessler (1997: 85)

Menurut Gary Dessler, kompensasi adalah segala bentuk pembayaran atau imbalan yang diberikan kepada karyawan sebagai hasil dari pekerjaan yang mereka lakukan.

Husein Umar (2007: 16)

Husein Umar menjelaskan bahwa kompensasi mencakup segala hal yang diterima oleh pegawai, seperti gaji, upah, insentif, bonus, premi, pengobatan, asuransi, dan sejenisnya, yang langsung dibayarkan oleh perusahaan.

Sedarmayanti (2011: 239)

Sedarmayanti mendefinisikan kompensasi sebagai segala sesuatu yang diterima oleh karyawan sebagai imbalan atas jasa kerja yang mereka berikan.

Veithzal Rivai (2008: 357)

Menurut Veithzal Rivai, kompensasi adalah apa yang diterima karyawan sebagai pengganti dari kontribusi jasa yang mereka berikan pada perusahaan.

Malayu S.P. Hasibuan (2002: 54)

Malayu S.P. Hasibuan mengartikan kompensasi sebagai pendapatan dalam bentuk uang, barang, atau imbalan lain yang diterima oleh karyawan sebagai imbalan atas jasa yang mereka berikan kepada perusahaan.

Andrew Dikutip oleh A.A Anwar Prabu Mangkunegara (2009: 83)

Andrew menyatakan bahwa kompensasi adalah sesuatu yang dipertimbangkan sebagai balasan yang sepadan dengan kontribusi yang diberikan.

Ardana (2012: 153)

Menurut Ardana, kompensasi adalah semua bentuk imbalan yang diterima oleh karyawan sebagai penghargaan atas kontribusi mereka terhadap perusahaan atau organisasi.

Sastrohadiwiryo Dalam Buku Yuniarsih (2011: 125)

Menurut Sastrohadiwiryo, kompensasi merupakan imbalan yang diberikan oleh perusahaan kepada para tenaga kerja sebagai penghargaan atas sumbangan tenaga dan pikiran yang mereka berikan demi kemajuan perusahaan dan pencapaian tujuan yang ditetapkan.

Wikipedia

Menurut Wikipedia, kompensasi merujuk pada segala hal yang diterima oleh seseorang, baik dalam bentuk fisik maupun non-fisik, yang harus dihitung dan diberikan kepada mereka, umumnya sebagai objek yang dikecualikan dari pendapatan.

Cardoso

Cardoso menjelaskan bahwa kompensasi adalah segala sesuatu yang diterima oleh pekerja sebagai imbalan atas kerja keras yang mereka lakukan.

Marihot

Dalam pandangan Marihot, kompensasi mencakup semua bentuk balas jasa yang diterima oleh karyawan sebagai hasil dari pelaksanaan tugas mereka dalam organisasi, baik dalam bentuk uang maupun bentuk lainnya seperti gaji, bonus, upah, insentif, dan tunjangan seperti tunjangan hari raya, kesehatan, uang makan, uang cuti, dan lain sebagainya.

S. Mangkuprawira

Menurut S. Mangkuprawira, kompensasi adalah imbalan yang diterima oleh karyawan sebagai penghargaan atas kontribusi jasa yang mereka berikan pada organisasi atau perusahaan.

Handoko Dalam Septawan (2014: 5)

Handoko menjelaskan bahwa kompensasi adalah segala sesuatu yang diterima oleh pekerja sebagai imbalan atas pekerjaan yang mereka lakukan.

Daft (2000:536)

Daft menjelaskan bahwa kompensasi mencakup semua bentuk balas jasa dalam bentuk uang dan barang atau komoditas yang digunakan sebagai imbalan kepada karyawan.

William B. Wearther dan Keith Davis Dalam Hasibuan (2003:119)

William B. Wearther dan Keith Davis mengartikan kompensasi sebagai apa yang diterima oleh karyawan sebagai imbalan atas pekerjaan yang mereka lakukan. Baik itu berupa upah per jam maupun gaji periodik, biasanya departemen personal merancang dan mengelola kompensasi karyawan.

Yani (2012:139)

Menurut Yani, kompensasi adalah bentuk pembayaran dan manfaat yang diberikan sebagai insentif kepada karyawan untuk meningkatkan produktivitas kerja.

Demikianlah penjelasan mengenai 21 Konsep Kompensasi Menurut Para Ahli (Pembahasan Lengkap). Semoga informasi ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan Anda. Terima kasih atas kunjungan Anda.

Sumber: sambellayah.com

Pengertian, Konsep, dan Muatan Listrik Statis

Pengertian, Konsep, dan Muatan Listrik Statis

Fayettecountyissuesteaparty – Listrik statis adalah listrik dengan muatan dalam keadaan diam atau statis, berbeda dengan listrik dinamis, yang muatan listriknya selalu bergerak. Dalam artian, listrik statis adalah ketidakseimbangan muatan listrik di dalam atau di permukaan suatu benda. Selama waktu ini, muatan listrik tetap ada sampai habis dengan cara dilepas.

Listrik berasal dari kata Yunani electron yang berarti amber. Amber sendiri adalah pohon damar yang membatu. Properti batu ini menarik benda-benda kecil setelah gesekan, yang dikembangkan lebih lanjut oleh seorang ilmuwan Yunani bernama Thales of Miletus dengan eksperimen yang menghasilkan penemuan muatan listrik.

Pengertian Listrik Statis

Apa yang dimaksud dengan listrik statis? Secara umum, listrik statis adalah kumpulan muatan listrik dalam jumlah tetap atau keseimbangan muatan listrik pada suatu benda. Sama seperti ketika Anda menjalankan penggaris plastik melalui rambut Anda, penggaris akan memiliki muatan negatif, sedangkan rambut akan memiliki muatan positif.

Pelepasan saat kedua bahan ini digosok akan menyetrumnya dengan muatan negatif. Muatan listrik adalah kuantitas fisik yang terkait dengan listrik dan efek terkait lainnya pada materi. Muatan dapat dinetralkan dengan gesekan, menunjukkan bahwa muatan tidak membatalkan satu sama lain.

Besarnya muatan listrik akan bergantung pada kekurangan atau kelebihan jumlah elektron, semakin banyak suatu benda kelebihan dan kekurangan elektron maka muatan listriknya akan semakin besar. Menurut teori elektronik, elektron yang berpindah dari satu atom ke atom lain disebut elektron bebas, sedangkan benda yang dapat memindahkan elektron bebas disebut konduktor.

Muatan listrik statis dibuat setiap kali dua permukaan dihubungkan dan dipisahkan, dan setidaknya salah satu permukaan memiliki resistansi tinggi terhadap arus listrik (dan karenanya merupakan isolator listrik). Efek listrik statis sudah tidak asing lagi bagi kebanyakan orang karena mereka dapat merasakan, mendengar, dan bahkan melihat percikan api saat muatan berlebih dinetralkan saat mendekati konduktor listrik besar (mis. diarde).

Coulomb adalah satuan ukuran besaran muatan listrik. Ada muatan listrik positif dan negatif. Kelebihan elektron pada suatu benda menyebabkan benda tersebut memiliki muatan listrik negatif, dan jika benda tersebut bermuatan positif, maka benda tersebut kekurangan elektron. Jumlah muatan negatif dan positif pada suatu benda adalah sama, sehingga benda tersebut bermuatan netral. 1 elektron = -1,6 x 10-19 coulomb 1 proton = -1,6 x 10-19 coulomb.

Konsep Listrik Statis

Seperti dilansir laman Britannica.com, listrik statis adalah fenomena listrik yang terjadi ketika partikel bermuatan dipindahkan dari satu objek ke objek lainnya. Perpindahan muatan ini terjadi karena kedua benda saling bergesekan. Seperti debu yang beterbangan bersama udara yang menyelubungi permukaan layar televisi. Dari gesekan ini, terjadi transfer muatan elektron.

Nah, saat muatan elektronnya bergeser, kedua benda bisa mengalami kelebihan elektron sehingga menjadi bermuatan negatif. Ia juga kekurangan elektron, sehingga bermuatan positif. Karena adanya perbedaan sifat muatan ini, maka kedua benda tersebut akhirnya saling tarik-menarik.

Muatan Listrik

Baiklah kita lanjutkan pembahasan muatan listriknya yuk. Pada dasarnya, dalam listrik statis, kita berbicara tentang suatu benda atau atom yang bermuatan listrik. Karena itu, pertama-tama kita harus membiasakan diri dengan nama atom. Anda pasti sudah sering mendengar tentang atom?

Jadi mengapa ada benda bermuatan negatif dan benda bermuatan positif? Nah, pada dasarnya atom itu bermuatan netral. Namun, atom akan berubah menjadi positif atau negatif jika terjadi transfer elektron.

  • Sebuah atom dikatakan netral jika memiliki jumlah proton dan elektron yang sama.
  • Sebuah atom dikatakan bermuatan positif jika memiliki lebih banyak proton daripada elektron.
  • Suatu atom dikatakan bermuatan negatif jika jumlah protonnya lebih sedikit daripada jumlah elektronnya.

Sumber:

Kelas PLC

Cara Membedakan Variabel Terikat dengan Variabel Bebas

Cara Membedakan Variabel Terikat dengan Variabel Bebas

Fayettecountyissuesteaparty – Variabel penelitian adalah komponen berarti dalam suatu penelitian. variabel adalah perihal apa saja yang diresmikan oleh seseorang peneliti untuk didapatkan data lebih lanjut. Anda tentu sempat melaksanakan aktivitas praktikum kala semasa sekolah. Aktivitas praktikum ini umumnya bertujuan untuk memastikan ikatan antara salah satu parameter karena serta akibat.

Perbandingan Variabel Terikat dan Bebas

Tidak hanya sangat berbeda dari namanya saja, kedua variabel ini pada dasarnya juga mempunyai sebagian perbandingan yang bisa menolong tiap orang memahaminya. Dengan mengenali perbedaannya, tiap orang akan lebih mudah dalam mengenali mana kedua variabel ini. Salah satu yang sangat mudah untuk dilihat perbedaannya merupakan dengan melihat sifatnya.

Bila dicermati dari sifatnya, telah jelas apabila antara variabel terikat dan bebas mempunyai prinsip yang sangat berbeda. Sifat dari variabel bebas lebih independen ataupun sanggup berdiri sendiri. Berbeda dengan variabel terikat yang masih memerlukan variabel yang lain supaya dapat dimaknai.

Oleh sebab itu, cara sangat mudah untuk membedakan kedua tipe variabel ini merupakan dengan melihat sifatnya. Mana yang dipengaruhi serta mana yang pengaruhi.

Cara Membedakan Variabel Terikat dan Bebas

Jika Anda telah menguasai perbandingan antara kedua variabel ini, maka sesungguhnya Anda telah dapat membedakan antara keduanya dengan mudah. Tetapi, terkadang sesuatu penelitian mempunyai variabel- variabel yang membingungkan. Berikut ini merupakan sebagian cara untuk membedakannya dalam suatu penelitian.

Berhubungan dengan Penelitian

Proses dini untuk dapat membedakan yang mana variabel bebas serta terikat merupakan dengan mencermati tipe penelitian. Yakinkan terlebih dulu tipe penelitian apa yang lagi dicoba serta apa- apa yang wajib dicermati.

Tidak hanya itu, cara membedakannya juga dapat dicoba dengan melihat hipotesis yang teruntuk. Umumnya, pada hipotesis akan digunakan sebagian tipe variabel yang setelah itu digunakan untuk menyusun penelitian. Apabila variabel tersebut dapat dihubungkan dengan bermacam perihal, hingga dapat diucap variabel bebas.

Perihal ini juga berlaku kebalikannya, adalah kala variabel tersebut tidak dapat dipisahkan dengan kata tadinya, hingga telah tentu tercantum tipe variabel terikat. Lewat 2 landasan dasar ini sesungguhnya telah sangat dapat didetetapkan mana yang adalah tipe bebas serta terikat.

Melihat Rumusan Masalah

Sesungguhnya, cara yang lumayan mudah serta sederhana untuk mengetahui variabel yang digunakan merupakan dengan melihat rumusan permasalahan. Bagian rumusan permasalahan pastinya telah diatur sedemikian rupa sehingga sanggup menggambarkan penelitian yang diambil.

Bahasanya juga disusun supaya mudah dimengerti serta bisa menarangkan secara lebih konkrit variabel mana yang bebas serta mana yang jadi terikat. Seluruhnya sangat bergantung dengan struktur perkata yang digunakan dalam rumusan permasalahan.

Nah, lewat sebagian rumusan permasalahan yang diberikan tersebut, perhatikan lapisan kalimatnya. Umumnya, variabel bebas akan senantiasa dapat dimengerti walaupun melenyapkan variabel terikat. Tetapi, perihal tersebut tidak berlaku kebalikannya, variabel terikat tidak akan dapat diteliti tanpa terdapatnya variabel bebas.

Tidak Boleh Merumuskan Melalui Topik

Terkadang, banyak orang yang terjebak dengan tata cara penentuan perbandingan antara variabel bebas serta terikat. Mayoritas hanya melihat dari topiknya saja serta langsung merumuskan.
Sementara itu, topik yang digunakan terkadang tidak dapat dijadikan bahan acuan bagaikan penentu tipe variabel, kecuali melihat judul. Topik dapat saja hanya adalah cerminan sekilas yang nyatanya memerlukan penalaran lebih lanjut untuk bisa menjabarkannya jadi suatu kalimat utuh.

Nah, apabila telah jadi kalimat utuh, hingga langsung saja mencermati konstruksi arti dari tiap kata. Sama semacam poin rumusan permasalahan, dari struktur katanya Anda biasanya dapat mengenali variabel terikatnya yang mana serta variabel bebasnya yang mana.

Demikianlah penjelasan singkat terkait cara membedakan variabel terikat dengan variabel bebas. Mudah- mudahan artikel ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan Anda yah.

Sumber:

Wartapoin.com

Jenis-Jenis Transformator Yang Ada Di Dunia

Jenis-Jenis Transformator Yang Ada Di Dunia

Fayettecountyissuesteaparty – Trafo atau sering disingkat trafo adalah suatu alat listrik yang dapat mengubah tingkat tegangan bolak-balik ke tingkat yang lain. Tujuan dari perubahan level ini termasuk menurunkan tegangan AC dari 220VAC menjadi 12VAC atau meningkatkan tegangan dari 110VAC menjadi 220VAC. Trafo atau trafo ini bekerja berdasarkan prinsip induksi elektromagnetik dan hanya dapat bekerja dengan tegangan bolak-balik (AC). Trafo memegang peranan yang sangat penting dalam pendistribusian energi listrik. Trafo menaikkan tegangan listrik dari pembangkit PLN hingga ratusan kilovolt untuk disalurkan, kemudian trafo lainnya menurunkan tegangan ke tegangan yang dibutuhkan oleh setiap rumah dan kantor yang biasanya menggunakan tegangan AC 220V.

Jenis-Jenis Transformator

Jenis-jenis trafo sendiri sangat beragam dan mungkin masih banyak jenis yang belum anda ketahui. Berikut adalah jenis-jenis trafo di dunia ini:

1. Transformator Step Up

Trafo step-up jenis ini digunakan untuk menaikkan level tegangan tipe AC. Dengan menggunakan transformator jenis ini, Anda dapat meningkatkan tegangan dari arus rendah ke tinggi atau tinggi.

Untuk komponen tegangan sekunder, efisiensi yang lebih tinggi akan diperoleh dengan meningkatkan lilitan kumparan, sehingga fluks primer akan lebih kecil. Pada umumnya trafo jenis ini banyak digunakan sebagai penghubung generator ke grid pada tegangan grid.

2. Transformator Step Down

Trafo step down jenis ini digunakan untuk menurunkan level tegangan tipe AC. Dengan menggunakan trafo step-down, Anda dapat mengurangi tegangan listrik dari arus tinggi ke arus rendah. Untuk kumparan itu sendiri, kebalikan dari Trafo Step Up yaitu tegangan primer berubah lebih banyak, maka arus sekunder akan lebih kecil. Pada umumnya trafo jenis ini banyak digunakan oleh PLN sebagai pengatur daya listrik agar peralatan elektronika dapat dikonsumsi disetiap rumah.

3. Transformator IF

Jenis trafo IF atau trafo frekuensi menengah digunakan untuk memperkuat frekuensi menengah, yaitu sekitar 10,7, yang umumnya digunakan pada penerima radio AM dan FM. Trafo jenis ini bisa Anda temukan di radio konvensional.

4. Transformator Adaptor / Power Supply

Trafo atau adaptor daya jenis ini banyak digunakan untuk mengubah tegangan AC menjadi DC. Trafo ini banyak digunakan dengan berbagai pilihan tegangan dan arus yang sangat bervariasi. Trafo yang digunakan pada adaptor termasuk tipe Step Down yang berguna untuk mengurangi tegangan jarak listrik PLN ke perangkat elektronik sesuai kebutuhan.

5. Transformator Pulsa

Trafo jenis ini adalah trafo yang dirancang khusus untuk memberikan keluaran gelombang pulsa. Transformator pulsa ini menggunakan bahan inti yang cepat jenuh, sehingga begitu arus primer mencapai titik tertentu, fluks magnet berhenti berubah.

Hal ini karena ggl induksi pada belitan sekunder dibuka hanya jika fluks magnet berubah, trafo hanya memberikan keluaran arus tak jenuh, yaitu ketika arus pada belitan primer berubah arah.

6. Transformator Isolasi

Trafo isolasi jenis ini memiliki jumlah lilitan sekunder yang sama dengan lilitan primer, sehingga tegangan sekunder sama dengan tegangan primer. Namun, dalam beberapa desain lain belitan sekunder akan sedikit lebih panjang untuk mengkompensasi jumlah kerugian. Trafo ini digunakan untuk isolasi antara dua rangkaian. Sedangkan untuk aplikasinya sendiri di bidang audio, trafo jenis ini sudah diganti dengan yang coupling.

7. Transformator Autotransformator

Trafo jenis ini hanya memiliki satu lilitan, berbeda dengan jenis sebelumnya. Untuk transformator yang dapat bertransformasi sendiri, beberapa gulungan primer juga termasuk dalam gulungan sekunder.

Oleh karena itu lilitan trafo ini dapat dibuat dengan kawat yang lebih tipis dibandingkan dengan jenis lainnya. Namun kelebihan dari trafo ini adalah ukurannya yang lebih kecil dan memiliki resiko kerugian yang lebih kecil dibandingkan dengan jenis lainnya.

Namun, transformator ini tidak dapat digunakan untuk menaikkan tegangan listrik beberapa kali.

8. Transformator Autotransformator Variabel

Transformator autotransformator variabel sebenarnya merupakan autotransformator yang tegangannya biasanya dapat diubah-ubah asalkan perbandingan lilitan primer dan sekundernya juga dapat divariasikan.

9. Transformator Tiga Fase

Trafo jenis terakhir ini terdiri dari tiga trafo yang saling berhubungan secara khusus. Gulungan itu sendiri pada kumparan primer biasanya akan terhubung bintang (Y) dan gulungan sekunder terhubung delta.

Sumber:

https://www.kelaselektronika.com/

Pengertian Evaluasi dan Tujuannya

Pengertian Evaluasi dan Tujuannya

Fayettecountyissuesteaparty – Evaluasi adalah proses evaluasi. Di dalam perusahaan dapat diartikan sebagai proses evaluasi yang akan mengukur efektivitas strategi yang digunakan untuk mencapai tujuan perusahaan. Data yang diperoleh dari hasil pengukuran akan digunakan sebagai analisis situasi untuk program selanjutnya.

 

Prinsip penilaian umum

Ada prinsip umum dan penting dalam kegiatan evaluasi, yaitu adanya triangulasi atau hubungan erat tiga komponen, yaitu antara:

 

tujuan pendidikan,

Kegiatan Belajar atau KBM,

Evaluasi, (Arikunto, 2010: 24)

Prinsip umum evaluasi harus:

 

Kontinuitas

Penuh

adil dan objektif

kooperatif

Praktis (Arifin, 2011: 30)

 

Fase evaluasi

Ada urutan atau proses yang mendasari sebelum melakukan penilaian, yaitu:

 

Mengembangkan konsep dan melakukan penelitian pendahuluan. Draf harus dijadwalkan jauh sebelum eksekusi diatur, dan pesan harus diperiksa kompatibilitasnya antara draf yang disiapkan dengan eksekusi pesan.

Di akhir tes, evaluator mencoba mencari jawaban dari audiens. Tanggapan dari audiens penting dalam mengukur efektivitas pesan.

 

Proses evaluasi

Dalam melakukan proses evaluasi ada beberapa hal yang akan dibahas yaitu apa bahan evaluasi, proses evolusi, kapan evaluasi dilakukan, mengapa harus ada evaluasi, dimana evaluasi dilakukan evaluasi dan evaluasi. . berpesta.

 

Hal-hal yang dilakukan antara lain evaluasi terhadap sumber-sumber yang ada, efektivitas penyebaran pesan, pemilihan media dan keputusan yang tepat, keputusan anggaran yang dilakukan serangkaian promosi dan iklan.

 

Evaluasi ini harus dilakukan untuk menghindari kesalahan biaya, memilih strategi terbaik di antara berbagai alternatif strategi yang tersedia, meningkatkan efisiensi periklanan secara umum dan melihat apakah tujuan telah tercapai. mengerti cara menulis kutipan dari internet

 

Di sisi lain, perusahaan terkadang enggan melakukan evaluasi karena mahal, bermasalah dengan penelitian, tidak setuju dengan apa yang akan dievaluasi, merasa telah mencapai tujuan dan membuang banyak waktu.

 

Pada prinsipnya proses evaluasi dibagi menjadi pre-test dan post-test. Pretest adalah evaluasi yang dilakukan untuk mendemonstrasikan konsep dan pelaksanaan yang direncanakan. Sementara itu, evaluasi post-test dilakukan untuk melihat pencapaian tujuan dan sebagai masukan untuk analisis situasi selanjutnya.

 

Penilaian dapat dilakukan secara internal maupun eksternal. Evaluasi dilakukan di dalam ruangan umumnya menggunakan metode penelitian laboratorium dan sampel akan digunakan sebagai kelompok eksperimen. Kelemahannya, kurangnya realisme metode ini dapat diterapkan.

 

Sedangkan evaluasi akan dilakukan di luar ruangan dengan metode penelitian lapangan dimana kelompok eksperimen masih dapat menikmati kebebasan lingkungan sekitar. Realisme metode ini dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

 

Untuk mendapatkan penilaian ini dengan benar, perlu mengikuti serangkaian langkah yang mendefinisikan masalah secara jelas, mengembangkan pendekatan terhadap masalah, merumuskan desain penelitian, melakukan survei lapangan untuk mengumpulkan data, menganalisis data yang diperoleh dan kemampuan untuk mengirimkan. informasi, penelitian. hasil.

 

Tujuan evaluasi pendidikan

Lembaga pendidikan dalam suatu lembaga diperlukan untuk mengevaluasi hal-hal tersebut karena dapat memajukan lembaga dan proses pendidikan di sekolah.

 

Tujuan pelatihan evaluasi adalah:

 

  1. Untuk siswa

Dengan melakukan penilaian atau evaluasi, siswa dapat menentukan apakah hasil pekerjaannya memuaskan atau tidak.

 

  1. Untuk guru

Guru akan menentukan siswa mana yang memenuhi syarat untuk melanjutkan dan di mana tinggal atau tinggal.

Guru akan menentukan apakah materi yang diajarkan sudah benar atau belum.

Guru akan menentukan apakah metode yang digunakan untuk mengajar sudah benar atau belum.

 

  1. Untuk sekolah

Sekolah dapat mengetahui apakah kondisi pembelajaran di sekolah sudah benar atau belum.

Informasi dari guru tentang kecukupan kurikulum.

Informasi yang diperoleh dari evaluasi dari tahun ke tahun selanjutnya dapat dijadikan pedoman.

Tujuan utama dari proses belajar mengajar adalah untuk memperoleh informasi yang akurat tentang tingkat tujuan pendidikan siswa, sehingga mereka dapat mencoba mengikutinya.